Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Ternate

Berita Kegiatan

- admin -

- admin -

Penyakit infeksi emerging yang berkembang pada minggu epidemiologi ke-36 tahun 2024 meliputi COVID-19, Mpox, Avian Influenza A(H9N2) pada manusia, Polio tipe WPV1 dan cVPDV2, Penyakit virus West Nile, Legionellosis, Meningitis Meningokokus, Listeriosis, dan Crimean-Congo Haemorrhagic Fever (CCHF), dan Suspek Mers. Dokumen selengkapnya terkait "Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging pada Minggu Epidemiologi ke-36 Tahun 2024" dapat dilihat dan didownload (PDF) dalam link berikut!

sumber : https://infeksiemerging.kemkes.go.id/weekly-update/perkembangan-situasi-penyakit-infeksi-emerging-minggu-epidemiologi-ke-36-tahun-2024

Penyakit infeksi emerging yang berkembang pada minggu epidemiologi ke-35 tahun 2024 meliputi COVID-19, Mpox, Avian Influenza A(H5N1) pada unggas dan burung, Polio tipe WPV1 dan cVPDV2, Penyakit virus West Nile, Legionellosis, Meningitis Meningokokus, Listeriosis, dan Crimean-Congo Haemorrhagic Fever (CCHF). Dokumen selengkapnya terkait "Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging pada Minggu Epidemiologi ke-35 Tahun 2024" dapat dilihat dan didownload (PDF) dalam link berikut!

sumber : https://infeksiemerging.kemkes.go.id/weekly-update/perkembangan-situasi-penyakit-infeksi-emerging-minggu-epidemiologi-ke-35-tahun-2024

Penyakit infeksi emerging yang berkembang pada minggu epidemiologi ke-34 tahun 2024 meliputi COVID-19, Mpox, Avian Influenza A(H5N1) pada manusia, Legionellosis, Crimean-Congo Haemorrhagic Fever (CCHF), Meningitis Meningokokus, Listeriosis, Polio tipe WPV1 dan cVPDV2, dan Penyakit virus West Nile. Dokumen selengkapnya terkait "Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging pada Minggu Epidemiologi ke-34 Tahun 2024" dapat dilihat dan didownload (PDF) dalam link berikut!

sumber : https://infeksiemerging.kemkes.go.id/weekly-update/perkembangan-situasi-penyakit-infeksi-emerging-minggu-epidemiologi-ke-34-tahun-2024

Penyakit infeksi emerging yang berkembang pada minggu epidemiologi ke-33 tahun 2024 meliputi COVID-19, Mpox, Avian Influenza A(H5N1) pada hewan, Polio, Penyakit Virus West Nile, Legionellosis, Meningitis Meningokokus, Demam Lassa, Listeriosis, Crimean-Congo Haemorrhagic Fever (CCHF), Penyakit Virus Hanta, Penyakit Virus Chandipura, dan Penyakit Virus Nipah. Dokumen selengkapnya terkait "Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging pada Minggu Epidemiologi ke-33 Tahun 2024" dapat dilihat dan didownload (PDF) dalam link berikut!

Screenshot 2024 08 26 081637

Screenshot 2024 08 26 081656

Screenshot 2024 08 26 082059

Mari bergabung bersama Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Ternate..
Berdasarkan pengumuman Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia nomor KP.01.02/A/4395/2024 tanggal 21 Agustus 2024 tentang Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Kesehatan tahun 2024.
Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Ternate sebagai salah satu UPT Kementerian Kesehatan membutuhkan talenta :
Tenaga Kesehatan yang terdiri dari :
1. Apoteker
2. Dokter Umum

WhatsApp Image 2024 08 25 at 14.52.11
Tenaga Teknis yang terdiri dari :
1. Pranata Hubungan Masyarakat
2. Pranata Sumber Daya Aparatur

WhatsApp Image 2024 08 25 at 14.52.10

Info selengkapnya bisa akses link :
https://cpns.kemkes.go.id

Waspada Penipuan !!!
Semua Proses Penerimaan CPNS Gratis

 

Informasi penting yang ditunggu-tunggu telah tiba !!

Kementerian Kesehatan RI kembali memanggil para talenta muda untuk bergabung menjadi Insan Kemenkes melalui Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2024.

Terdapat total 8.607 formasi CPNS dengan rincian sebagai berikut: 

  • Tenaga Kesehatan (6.837 formasi)
  • Tenaga Teknis (1.592 formasi)
  • Tenaga Dosen (178 formasi)

Pendaftaran dibuka sampai dengan tanggal 6 September 2024 

Ayo DAFTAR SEKARANG  !!!! Demi mewujudkan #KemenkesHebatIndonesiaKuat 

Info Selengkapnya:
????????  casn.kemkes.go.id

 

sumber : https://kemkes.go.id/id/seleksi-cpns-kemenkes-tahun-2024-resmi-dibuka

Polusi udara merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya di seluruh dunia. Data dari WHO menunjukkan polusi udara sebagai penyebab 7 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun. Tak hanya membahayakan kesehatan manusia, polusi udara juga memicu pembentukan kabut asap dan hujan asam, merusak tanaman dan hutan, serta mencemari lingkungan.

Indonesia pun tak luput dari ancaman ini. Data AQI (Indeks Kualitas Udara)  menunjukkan Indonesia sebagai negara yang berpolusi buruk dengan kualitas udara tidak sehat, terutama di musim kemarau, dan Jakarta menjadi kota dengan udara terburuk kelima di dunia. Konsentrasi polutan utama atau PM2.5 (partikel udara) di Jakarta saat ini nilainya lebih dari 10 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Meski kualitas udara di Indonesia sedemikian buruknya, masih banyak orang yang mengabaikan bahaya polusi udara bagi kesehatan.

Penyebab Polusi Udara

Bahan pencemar dan polutan yang ada dalam PM2.5 ini berasal dari berbagai sumber di luar dan dalam ruangan, sebagai berikut:

1. Emisi dari Kendaraan

Asap dari motor dan mobil terbentuk dari bahan bakar fosil, yaitu minyak bumi, yang mengandung karbon monoksida (CO). Gas ini kemudian membentuk ozon dan menjadi polusi udara. Konsentrasi ozon di permukaan bumi akan semakin tinggi saat cuaca panas dan kelembapan udara rendah.

2. Limbah Asap Industri

Pembakaran yang berasal dari aktivitas industri, seperti pabrik dan perusahaan manufaktur, mengandung gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2).

3. Pembangkit Listrik

Pembangkit listrik menggunakan bahan bakar fosil minyak bumi dan batu bara dalam skala besar untuk menghasilkan energi. Pembakaran ini menghasilkan emisi gas nitrogen oksida, karbon dioksida, partikulat (PM), dan sulfur dioksida (SO2), yang menyumbangkan hampir 80% polusi udara. 

4. Aktivitas Pertanian

Penggunaan pupuk dalam pertanian sebenarnya sangat bermanfaat bagi kesuburan tanaman. Namun, penggunaan pupuk  yang berlebihan dapat menghasilkan polutan berupa gas ammonia (NH3), yang merupakan salah satu gas paling berbahaya di atmosfer bumi. Penggunaan insektisida dan pestisida, serta pembakaran ladang untuk membuka lahan turut andil dalam mencemari udara.

5. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan dapat menghasilkan polutan berupa nitrogen dioksida (NO2), ozon, hidrokarbon aromatik, dan timbal yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup di sekitarnya. Kebakaran hutan juga dapat menyebabkan perubahan iklim dan musim kemarau datang lebih cepat.

6. Aktivitas Domestik

Merokok dan membakar sampah sangat berbahaya, karena  dapat melepaskan polutan yang berdampak buruk bagi kesehatan dan perubahan iklim. Selain itu, penggunaan pendingin ruangan atau AC, pembersih rumah tangga, dan cat tak hanya akan mencemari udara dalam ruangan, tapi juga melepas bahan kimia berbahaya ke udara dan lingkungan. 

 

Dampak Polusi Udara

Polusi udara dapat berdampak buruk bagi kesehatan hingga jangka panjang. Beberapa masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh paparan terhadap polusi udara adalah

1. Gangguan pada Mata

Udara yang buruk dan tidak sehat dapat menyebabkan berbagai masalah pada mata orang yang terpapar, antara lain iritasi, sindrom mata kering, konjungtivitis atau mata merah, dan glaucoma (kerusakan pada saraf mata).

2. Peradangan Hidung

Peningkatan konsentrasi polutan PM2.5 dalam udara dapat memicu iritasi atau peradangan pada lapisan dalam hidung, yang dikenal sebagai rhinitis. Gejalanya berupa hidung tersumbat, bersin dan gatal pada hidung, disertai dengan keluarnya ingus secara berlebihan.  

3. Penyakit Asma

Paparan kualitas udara yang buruk dapat meningkatkan serangan asma, yaitu peradangan paru-paru kronis yang menyebabkan penyempitan pada saluran pernapasan. Gejalanya berupa batuk, sesak napas, dan suara mengi saat bernapas.

4. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Paparan polutan dan asap rokok secara terus menerus dapat menyebabkan PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Sama seperti serangan asma, PPOK juga penyakit paru-paru kronis yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan dalam jangka panjang. Bedanya, PPOK bersifat progresif dan tidak bisa dipulihkan kembali seperti semula, sehingga gejalanya yaitu sesak napas dan batuk disertai dahak, bersifat lebih konstan dan bisa berujung pada kematian.

5. Kanker Paru-paru

Polusi udara mengandung zat-zat karsinogenik, seperti karbon dioksida (CO2), partikel ozon dan asap rokok. Jika terhirup dan terpapar terus menerus dalam waktu lama, dapat memicu timbulnya sel-sel kanker pada paru-paru.

6. Penyakit Kardiovaskular

Partikel polutan dalam polusi udara yang dihirup dapat masuk ke dalam aliran darah melalui jantung dan paru-paru. Akibatnya, pembuluh darah dapat menjadi lebih keras dan sempit, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

7. Kanker Kulit

Asap, debu dan polutan dalam polusi udara, jika menempel pada kulit dan menyumbat pori-pori, dapat menimbulkan masalah pada kulit. Apalagi jika polutan yang mengandung zat-zat berbahaya ini terserap oleh kulit dalam waktu lama, bisa meningkatkan risiko timbulnya kanker kulit.

8. Gangguan pada Kehamilan

Polutan dalam udara yang buruk dapat menyebabkan peradangan, stres oksidatif dan mengendap di plasenta janin dalam kandungan. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kehamilan, kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah hingga kematian.

9. Gangguan Kognitif

Polusi udara dapat berdampak buruk pada otak dan menyebabkan gangguan belajar dan memori, serta meningkatkan risiko dementia.

Mencegah Dampak Polusi Udara

Setelah memahami bahaya polusi udara bagi kesehatan dan lingkungan, penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah mencegah dan mengurangi dampak polusi udara. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti

1. Memantau Kualitas Udara

Pantau kualitas udara secara rutin melalui situs BMKG atau aplikasi pemantau kualitas udara lainnya. Kurangi aktivitas di luar ruangan dan tutup ventilasi di rumah, kantor atau ruangan lainnya jika tingkat polusi udara tinggi.

2. Gunakan Masker

Jika harus ke luar rumah atau beraktivitas di luar ruangan, gunakan masker untuk mencegah partikel polutan masuk ke dalam hidung dan saluran pernapasan. Gunakan masker yang pas di wajah dan dapat menyaring partikel polutan dalam udara, seperti masker KF 94 atau KN 95.

3. Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

Emisi dari kendaraan merupakan salah satu penyumbang terbesar dari polusi udara. Lakukan uji emisi dan pastikan mesin kendaraan dalam keadaan baik sebelum menggunakan kendaraan pribadi.

Lebih baik lagi jika Anda mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan menggunakan moda transportasi lainnya, seperti transportasi umum, bersepeda atau berjalan kaki untuk mengurangi polusi udara.

4. Bijak dalam Menggunakan Listrik

Pembangkit listrik juga merupakan salah satu penyumbang utama polutan dan zat kimia dalam polusi udara. Anda bisa mengurangi pencemaran udara dengan membatasi pemakaian listrik, seperti mematikan lampu dan peralatan elektronik jika sedang tidak digunakan.

5. Hindari Rokok dan Sumber Polusi Lainnya

Berhenti merokok akan mengurangi asap rokok yang dapat mencemari lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Jauhi pula tempat-tempat yang tingkat polusi udaranya tinggi, seperti pabrik dan jalan raya dengan lalu lintas padat. 

6. Pola Hidup Sehat

Jalankan perilaku hidup sehat dengan makan makanan bergizi, minum vitamin dan berolahraga rutin untuk menjaga daya tahan tubuh. Pastikan asupan cairan cukup untuk mencegah dehidrasi, membuat lapisan lendir di tenggorokan lebih encer dan pernapasan lebih lancar.

7. Memelihara Tanaman

Tanaman menyerap karbon dioksida dalam udara dan melepas oksigen ke udara, sehingga membuat udara lebih segar. Perbanyak tanaman di rumah dan sekitarnya, terutama yang mampu mengurangi polusi, seperti palem bambu atau lidah mertua.

8. Bersihkan Rumah dengan Cara Aman

Hindari membakar sampah karena dapat menghasilkan asap yang mengandung zat-zat beracun. Hindari pula penggunaan bahan pembersih rumah tangga yang berbahan kimia keras. Ganti pengharum ruangan berbahan kimia dengan bahan alami seperti aromaterapi.

Meski telah melakukan berbagai cara untuk mengurangi dampak polusi udara, risiko untuk terpapar tetap ada. Segera kunjungi fasilitas kesehatan dan konsultasi dengan tenaga kesehatan, jika mengalami gejala gangguan pernapasan dan berbagai penyakit lainnya yang dipicu oleh kualitas udara buruk.

Pahami benar bahaya polusi udara bagi kesehatan, mulai dari diri sendiri. Selalu jalankan perilaku hidup bersih sehat, yaitu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, sebagai langkah penting dalam mengurangi pencemaran udara dan berbagai gangguan kesehatan akibat paparan kualitas udara yang tidak sehat.

sumber : https://ayosehat.kemkes.go.id/bahaya-polusi-udara-bagi-kesehatan

Kamis, 15 Agustus 2024
Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Ternate melaksanakan Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi secara daring melalui aplikasi zoom meeting dan luring yang bertempat di Aula Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Ternate. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Ibu Fifie Fanny Polak, SKM., M.Kes selaku Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Ternate.

Adapun yang membawakan materi yaitu Dr. Sinsiwa Lamser Sihotang, Auditor Ahli Muda dari Inspektorat Investigasi. Materi yang disosialisasikan pada acara ini antara lain pengertian gratifikasi, jenis - jenis gratifikasi, sanksi bagi pelaku gratifikasi dan alur pelaporan gratifikasi.

Dengan sosialisasi ini, diharapkan dapat mencegah terjadinya gratifikasi dan dapat dijadikan sebagai Budaya Kerja pada seluruh pegawai di lingkungan Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Ternate.

Rabu, 14 Agustus 2024
Bertempat di Kantor KPPN Ternate, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Ternate menghadiri kegiatan Forum Konsultasi Publik dan Stakeholder Day Tahun 2024 yang dilaksanakan oleh KPPN Ternate, dihadiri oleh 14 satker. Pada kegiatan tersebut KPPN Ternate juga memberikan penghargaan kepada satuan kerja terkait pengelolaan keuangan Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Ternate menjadi salah satu satker yang menerima penghargaan yaitu sebagai Satker Pengguna CMS Teraktif sebagai Peringkat 3. Penghargaan diserahkan langsung oleh Ka Kanwil Perbendaharaan Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Provinsi Maluku Utara. dan diterima langsung oleh Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Ternate, Ibu Fifie Fanny Polak, SKM., M.Kes.

Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging Klik di sini

Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging Klik di sini

Page 1 of 7

Maklumat

Survei

Jam Pelayanan

Jam Pelayanan

Social Media :

Facebook

Instagram

Twitter

Youtube

Polling

Bagaimana Penilaian Anda terhadap Informasi yang Disajikan Website Ini?
Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Ternate
Jl. Bandara Kel. Tabam Kec. Ternate Utara Kota Ternate, Propinsi Maluku Utara
Copyright © 2018-2024 - KKP Ternate - Ditjen P2P - Kemenkes RI. Website